Bandung -
Menyambut hari kemerdekaan, ada 'ritual' rutin yang biasa diselenggarakan oleh
Pemprov seetelah Pengibaran Sang Saka Merah Putih. Diantaranya adalah
bersilaturahim dengan para Veteran. Namun momen tersebut kali ini terpaksa
ditarik pada 14 Agustus. Untuk alasannya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
berujar, "Karena 4 tahun berturut-turut tanggal 17 Agustus selalu datang
tepat pada Ramadhan, maka terpaksa, silaturahim bersama Bapak Ibu Sesepuh
dan Veteran ditarik menjadi hari ini (14/8) sekaligus untuk berbuka
bersama."
Pada kesempatan
tersebut hadir pula mantan Gubernur Jawa Barat periode 1993-2003 Bapak R
Nuryana. Merasa sebagai generasi muda yang kini banyak mendapat kemudahan dan
kenikmatan berdiri di Jabar, Heryawan mewakili suara Rakyat Jabar mengungkapkan
rasa terima kasih kepada para Veteran dan Sesepuh Bandung. "Hari ini kami
merasakan banyak karunia di Jawa Barat, dan semua tak kan ada
kecuali karena Perjuangan Bapak Ibu sekalian.", ungkapnya di silaturahim
yang berlangsung di Aula Barat dan Timur Gedung Sate tersebut.
Ada hal menarik yang diungkapkan Heryawan pada momen tersebut, yang
lantas mendapat apresiasi dari para hadirin. Sekaligus menyinggung banyaknya
fenomenaChauvinis dan sensitifitas SARA yang banyak berujung pada
perdebatan, Heryawan menjawab, "Seluruh pilar bangsa, Pancasila, UUD 45,
GBHN dan kebhinekaan itu sesuatu yang sudah final, bukan hal yang kemudian
mesti lagi kita perdebatkan sekarang. Pekerjaan kita saat ini yang paling utama
adalah merealisasikan esensi dari kandungan pilar tersebut untuk Kesejahteraan
yang nyata." (Roni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar