Mesjid PUSDAI
Bandung
Bulan yang
dinanti akhirnya tiba. Bulan yang sangat dirindu oleh semua umat yang mencintai
Allh dan RasulNya. Bahkan Rasul saw yang mulia merindukan bulan ini melebihi
kerinduan yang lain pada Ramadhan. Oleh sebab itu, maka otomatis yang menjadi
syarat terdepan bagi kita untuk dapat melewati Ramdhan dengan gemilang dan
penuh keberkahan adalah dengan terlebih dahulu memiliki rasa kerinduan pada
Bulan Suci ini.
Tak perlu
heran rasanya bila kemudian kita, melalui riwayat hadist mengetahui bahwa
Rasulullah senantiasa memanjatkan sebuah do'a khusus demi mengharap pertemuan
dengan Ramadhan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Allah
berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami dalam bulan
Ramadhan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJQS8q-xDwtuXhNcbGnFWe-AIJDq5X-cJhHnW2EImQQdPPquLRgtQDWXDO9SDLwk1fdg0FSzc9MGtCr-tgXE9CtG2ClOnLD8MECQ1raXF1VQVl5bP0YAZizciw6FZDPbg0_4fT7ewCW3M/s320/200712+-+Tarawih+01+(2).jpg)
Doa ini diambil dari hadits riwayat Ahmad (no. 2346 dan 2387). Doa tersebut dibaca sejak bulan Rajab.
Tak ada
terlambat untuk tumbuhnya kerinduan tersebut. Syukur bila bisa sama seperti
Rasulullah yang dua bulan sebelumnya telah rutin membaca do'a tadi. Juga tak
masalah bila kerinduan tersebut baru tumbuh saat habis bulan Sya'ban. Yang
terpenting, dengan hadirnya rindu itu, kita bisa dengan penuh kecintaan
melakukan segenap amalan Ramadhan nantinya.
Hadirin yang
dimuliakan Allah,
Jangan samoai
Ramdhan kita lewati hanya dengan perbedaan pola makan saja. Isilah ia
dengan beragam amalan, termasuk dengan membaca Al Qur'an. Sebab Ramdhan juga
adalah Syahrul Qur'an, bulan Al Qur'an.
Al Qur'an
adalah pondasi kesejahteraan. Jauh darinya adalah penyebab kejatuhan. Sebagai
contoh, pernah pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, umat muslim mencapai
puncak peradabannya. Sangat sejahtera umat kala itu. Saking sejahtera hingga
tak ada orang yang layak menjadi mustahiq zakat. Lalu, mengutip penelusuran
catatan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, diketahu bahwa ternyata umat
muslim paling malas pada masa gemilang tersebut membaca Al Qur'an setidaknya 1
juz dalam sehari.
Mari kita
dekatkan diri dengan Qur'an. Sebab nantinya ia akan menjadi syafaat bagi kita di
alam barzakh. Qur'an adalah landasan untuk membangun moralitas bangsa. Bangsa
yang maju, membangun peradabannya dengan Al Qur'an. (Roni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar