![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5egHwENidBxVRcmYF1hPtkwebJUusc5LqolwXlgllXqIrgSDezJKl1WAKyrurYvDXGfaI_h7ijN2aKJMIWTAMRHej0SHpt98b87UfAcuRhj_-1y-IZNTNO6z8eekMHNYmsMhLGj6x6hE/s320/200712+-+Operasi+Pasar+%252823%2529.jpg)
Bandung (20/7) - Memasuki Ramdhan 1433 H,
seperti biasa kepanikan warga akan kenaikan harga mulai terlihat. Menanggapi
gejala itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menekankan bahwa kenaikan menjelang
Ramadhan merupakan hal yang wajar. Sebab ini merupakan imbas dari ulah konsumen
yang menaikkan kuantitas belanja menjelang Ramdhan.
"Kenaikan
merupakan hal yang wajar, asalkan tidak berlebihan. Selama dibawah 10%, itu
masih wajar. Namun pada saat kenaikan kebutuhan pokok tidak normal, pemerintah
harus bertindak, Misalnya bisa lewat operasi pasar," kata Heryawan
Namun jika kenaikan harga masih dalam batas wajar operasi akan urung dilaksanakan,
karena menurutnya itu bagian dari mekanisme pasar. Tapi jika kenaikan kelewat
batas baru pihaknya akan mengambil tindakan tegas, tandasnya pada monitoring
harga semabko yang dilakukan di Pasar Kosambi, Bandung (20/7). (Roni/Khan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar