CIAMIS - "Keliru bila menyebut Gubernur
kurang perhatian pada Pesantren. Beliau telah menggelontorkan dana yang sangat
besar untuk Ciamis" jelas Bupati Ciamis besutan Golkar H.
Engkon Komara. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutannya di hadapan sekitar
6000 santri yang mewakili 700 pesantren se-Kabupaten Ciamis. "Tahun 2011
Gubernur memberikan bantuan 107 M, dan tahun lalu 120 M", tambahnya lagi.
Sambutan tersebut membuka Pertemuan yang
diadakan oleh Forum Silturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Ciamis di
Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis (10/9). Tujuan dari
pertemuan ini adalah menguatkan persaudaraan dan semangat para santri juga
pengurus dalam mempertahankan eksistensi Pesantren. Begitu tersirat dari Ketua
FSPP KH. DR. Fadil Yani Ainussyamsi.
Di tengah upaya marjinalisasi pada
Pesantren lewat beragam isu negatif, Ia merasa bangga atas adanya sosok yang
nyatanya sangat peduli pada Pesantren. Pernyataan itu disambungnya dengan
harapan yang diamini ribuan peserta agar Gubernur saat ini diberi kesempatan
kembali memimpin di periode selanjutnya.
Sedang Heryawan menanggapi hal tersebut,
hanya berujar bahwa bila ini (menjadi gubernur) dapt mendatangkan manfaat bagi
rakyat dan mendekatkan pada Surga, ia tetap bersedia kembali memimpin Jabar.
Pesantren Sarang Teroris
Menanggapi soal dogma Teorisme dan
Pesantren, Heryawan lugas menyangkal. Katanya, "Tak mungkin
Pesantren-pesantren, yang dulu menjadi Garda terdepan perjuangan merebut
kemerdekaan kini malah jadi sarang teroris. Jikapun ada, itu hanyalah oknum,
dan tak bisa digeneralisir pada Pesantren."
Berita dan tuduhan seperti itu sangat
melukai pesantren yang nyatanya bersumbangsih dominan bagi kemerdekaan
Indonesia. Oleh sebab itu, Heryawan pun meminta media untuk ikut serta menetralisir
dogma tersebut dengan berita berimbang mengenai peran vital dan dampak positif
pesantren.
Pada kesempatan tersebut, Heryawan juga
mengucurkan 5 M untuk penyempurnaan Islamic Center Ciamis. "Dana
tersebut akan digunakan untuk membangun Asrama Haji di belakang Gedung Dakwah
Islamic Center ini", terang Bupati Engkon Komara.
Selain itu, ia juga menanggapi
permintaan Pemimpin Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis Syarif Hidayat
tentang bantuan langsung bagi Pesantren. "100 M akan di anggarkan khusus
untuk bantuan bagi seluruh Pesantren yang nantinya akan dicairkan secara
bertahap," jawab Heryawan.
Disinggung mengenai
Sertifikasi Ulama yang digalakan Badan Nasional Penanggulangan Terosisme
(BNPT), Heryawan tegas menolak. "Sertifikasi itu melecehkan para
ulama!", tandasnya. Ia kemudian menjelaskan, bahwa ulama itu adalah
predikat moral. "Masyarakat merasa ada orang yang memiliki kapasitas lebih
dalam hal keagamaan, yang bisa mereka jadikan panutan, maka disebutlah Ustadz,
Kyai, Ulama. Itu kehendak masyarakat, penghargaan dari mereka." (Roni/Khan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar