Senin, 03 September 2012

Jabar Terus Tekan Human Trafficking


Bandung - Lapangan Gasibu pada Sabtu Sore (2/9) dipenuhi oleh remaja Bandung. Magnet yang menyedotnya adalah sebuah roadshow event MTV Asia Exit. Roadshowini merupakan konser yang menggaet misi penting Kampanye melawan perdagangan manusia (Human Trafficking). Sebab itu dinamai EXIT, kepanjangan dari  End Exploitation and Trafficking (Akhiri Eksploitasi dan Perdagangan Manusia!) Konser ini akan dilakukan di beberapa negara Asia dan Bandung mendapatkehormatan untuk menjadi tuan rumah pertama penyelenggaraan MTV Exit.

Penyelenggara MTV Exit terdiri dari berbagai elemen. Selain tentu dari pihak MTV, juga komunitas, serta LSM seperti IOM (International Organization for Migration), Walkfree, juga Dialog. Aparatur Pemprov Jabar sebagai tuan rumah pun tak ketinggalan. Pada momen sore tersebut, hadir langsung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, juga Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar, bunda Netty Prasetyani.


Berkesempatan mengkampanyekan penaggulangan dan penanganan Human Trafficking, Netty Prasetyani tampil di hadapan sekitar 2000 remaja yang memadati lapangan Gasibu. Lewat berbagai kisah nyata perdagangan manusia yang mudah dimengerti remaja, ia mengingatkan mereka untuk tak mudah terayu ajakan-ajakan orang dan perusahaan 'tak jelas' yang mencurigakan. Sebab biasanya berakhir dengan eksploitasi tenaga tanpagaji, atau eksployasi seksual.

Acara yang dipandu Daniel Mananta dan Millane Fernandez ini berlangsung hingga malam hari. Diramaikan oleh band terkemuka seperti Expatriate (Australia), The Changchuters, D'Masiv, Pas Band, Bondan Prakoso & Fade2black, Kikan, Winner, Speaker First, Rosemary dan Glory of Love.

AS Gaet Jabar Tekan Human Trafficking 

Malam harinya, Dubes Amerika untuk Indonesia Scot Marciel bertandang ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Tujuan kedatangannya, masih dalam kerangka pemerangan terhadap liarnya aktivitas perdagangan manusia.

Secara umum, Dubes menyatakan pujian atas pola dan kinerja Gubernur yang mendapat gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Youngsan University atas kemampuannya menata dan mengimplementasikan kebijakan dan program pemerintah provinsi.  Mereka menilai, Heryawan dan Istri telah bekerja sangat aktif dalam memerangi Human Trafficking. Terbukti dalam banyak hal seperti dibuatnya Perda mengenai Pencegahan dan Penanganan Human Trafficking, dibentuknya P2TP2A Jabar, serta digagalkannya upaya 'penyelundupan' manusia keluar Jabar.

Netty PRasetyani Heryawan, sebagai kepala P2TP2A Jabar di kesempatan itu mengungkapkan mengenai keberhasilan Jabar menggagalkan 232 kasus Human Trafficking yang nyaris tersebar merata terjadi di 26 Kabupaten Kota di Jabar. Ia juga menjelaskan kesulitan yang dihadapi dalam upaya ini. Pertama, adalah biaya yang tinggi dalam upaya Penegakan Hukum, sebab kebanyakan kasus yang melibatkan warga Jabar terjadi diluar Jabar atau diluar negeri. Selain itu, upaya Pencerdasan Masyarakat serta Media juga menuntut dana besar disamping upaya Monitoring dan Evaluasi. 

Tak canggung, Netty meminta pada Dubes untuk langsung bekerjasama dengan P2TP2A. Hal ini disambut positif karena ternyata USAID juga telah berencana untuk itu. Akhirnya disepakati bahwa Dubes akan segera menyodorkan Proposal ke Wahington, untuk mewujudkan sebuah Pilot Project pencegahan dan penekanan Human Trafficking di Kabupaten Sukabumi. Namun ia mengingatkan Gubernur, agar ia mau bersabar sebab Dubes tak menampik bahwa proses birokrasi di Amerika juga akan memakan waktu. (Roni/Khan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman