Senin, 27 Agustus 2012

Pelepasan Tim Mushika-One ITB

Bandung - Mushika-One, sebuah mobil formula rancangan tim Mushika ITB siap meluncur. Tim ITB ini akan bersaing dengan 76 tim dari seluruh dunia, antara lain Amerika Serikat, Jepang, China, Thailand, India, dan Mesir, pada The 10th Student Formula SAE Competition of Japan 2012. Dalam kompetisi yang diadakan Japan Society of Automotive Engineers (JSAE) tersebut, ITB akan hadir dengan merancang mobil formula yang diberi nama Mushika-One. Dalam proses pembuatannya, Mushika-One disponsori oleh MNC Group, dan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia, di antaranya Krama Yudha Ratu Motor, Astra Honda Motor (AHM), Kayaba, serta Ikatan Alumni ITB.

Ketua Departemen Tim Teknis Andreas mengatakan, ini merupakan tim pertama dalam keikutsertaan ITB di ajang yang diadakan JSAE. “Dalam kali pertama, tim ini sudah langsung lolos dari document screening dan dapat mengikuti kompetisi di Jepang,” katanya saat ditemui di Laboratorium Surya ITB, Kota Bandung, kemarin.
Menurut dia, beberapa sponsor telah berani untuk mencairkan dana sebelum acara ini digelar. Hampir 80 persen tim ini didukung alumni Teknik ITB dan beberapa perusahaan. Dalam proyek ini tim Mushika-One menghabiskan dana sekitar Rp250 juta.
“Bantuan yang diberikan dari beberapa perusahaan ada yang berupa uang serta barang automotif seperti ban, suspensi, dan mesin,” terangnya.
Menyinggung kendala keterbatasan anggaran, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan akan menutup penuh segala kekurangan dari penyempurnaan Mushika-One. Ia berpendapat, "Bila tim ini mampu merancang dan menyelesaikan dengan sempurna sebuah mobil formula, maka akan mudah bagi mereka untuk membuatkan Jabar sebuah mobil umum."
Hal itu disampaikan Heryawan dalam pelepasan Tim Formula ITB untuk ajang balap Student Formula SAE Competition di Aino City, Jepang pada 3-7 Sepetember 2012 mendatang. Heryawan menuturkan pula, bahwa selama ini sebab ketertinggalan Indonesia bukan pada kualitas SDM. Menurutnya, Jika Pemerintah memiliki keberpihakan, mengupayakan anggaran, serta bersama-sama Fokus pada pengembangan teknologi, insyaAllah bisa menyamai apa yang telah dicapai oleh negara lain.

Ia mencontohkan, hasil percakapannya dengan walikota Ulsan - Korea Selatan. Bahwa ternyata Hyundai memakai mesin buatan Jepang selama 5 tahun. Selama kurun itu, SDM terbaik korea dikuliahkan ke semua kampus otomotif terbaik di dunia, lantas 5 tahun kemudian mereka mampu membuat mesin sendiri. Hal serupa bisa terjadi di Jawa Barat khususnya, bila pemerintah mau Fokus, Berpihak dan mengupayakan anggaran. Terlebih, di Jabar ada 4 universitas unggulan yakni ITB, UNPAD, UPI serta UI yang memiliki catatan prestasi membanggakan. (Roni/khan)

Jabar Kian Gemilang di Usia Ke-67


BANDUNG - Pada upacara Peringatan Hari Jadi Jabar Ke-67, Gubernur Ahmad Heryawan menyampaikan pernyataan berbagai kemajuan yang telah dicapai Jabar selama masa kepemimpinannya. "Sebagai pemegang amanah pembangunan pada saat ini, Saya tetap memegang komitmen yang kuat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan membangun Jawa Barat  yang unggul, maju dan lebih sejahtera sebagaimana Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2008-2013, yaitu “Tercapainya Masyarakat Jawa Barat   yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”, kata Gubernur.

Menurut Heryawan, berkat rahmat Allah SWT serta didukung dengan kerja keras bersama, berbagai kemajuan pembangunan hingga saat ini,  berhasil diwujudkan. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya 69 penghargaan nasional maupun internasional, baik bagi sosok personal Gubernur maupun pemprov sebagai instansi, juga ditunjukkan dengan indikator-indikator ekonomi, sosial, budaya, politik maupun keamananan yang terus membaik,  meskipun berbagai kendala dan permasalahan pembangunan masih terus ditemui. 
Pada apel akbar yang digelar pagi tadi (27/8) juga diberikan penghargaan kepada OPD serta PNS yang berperan aktif mengantar jabar meraih prestasi.

Berikut dibawah ini keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Jabar selama kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan.
Keberhasilan pembangunan dapat diketahui dari perkembangan beberapa indikator pembangunan antara lain Indeks Pembangunan Manusia, laju pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, tingkat kemiskinan dan pengangguran, pembangunan infrakstruktur, serta pengendalian lingkungan, kiranya perlu Saya sampaikan beberapa capaian indikator makro pembangunan.
Penilaian IPM Berhasil
Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)  Jawa Barat pada Tahun 2011 telah mencapai 72,82 masuk dalam kategori upper medium human development indexmenurut UNDP. Kondisi ini menjadi modal penting dalam upaya mendorong pembangunan untuk lebih maju lagi. Komponen pembentuk dalam Indeks Pembangunan Manusia adalah Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli. Indeks Pendidikan  terutama di tunjang oleh angka Rata-rata Lama Sekolah yang saat ini mencapai rata-rata 8,2 tahun dan Angka Melek Huruf yang telah mencapai 96,48%; Indeks Kesehatan di tunjukan dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup masyarakat mencapai 68,40 tahun; dan Indeks Daya Beli di tunjukan dengan nilai Paritas Daya Beli sebesar Rp. 635.645; Kita optimis bahwa nilai IPM kedepan akan meningkat lebih baik lagi.
Dalam meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, luas kawasan lindung telah mencapai 35,20% melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini  dalam rangka mewujudkan Provinsi Jawa Barat sebagai Green Province.
Meningkatnya indikator pembangunan tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan di semua bidang pembangunan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota dan seluruh masyarakat.
Dalam bidang pendidikan upaya yang telah dilakukan antara lain BOS Provinsi, Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Perbaikan gedung sekolah, Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) bagi SMA/SMK Swasta se-Jawa Barat, pendidikan Paket B dan C secara massal untuk usia 15 tahun keatas serta peningkatan kesejahteraan guru.
Dalam bidang kesehatan, telah dilakukan beberapa upaya antara lain: Pemenuhan penempatan bidan di pedesaan dan dokter Puskesmas, Penyediaan 204 unit Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatalogy Emergency Dasar (PONED); Pemberian beasiswa kepada 240 bidan dan program tugas belajar ke D1 dan D3 kebidanan sebanyak 1.000 orang; serta revitalisasi 37.807 posyandu di 22 Kabupaten/Kota. Peningkatan daya beli telah dilakukan melalui perluasan kesempatan kerja, serta terus mendorong pemberdayaan UMKM melalui pengembangan skema bantuan modal usaha Kredit Cinta Rakyat (KCR), pengembangan usaha pertanian dan ketahanan pangan, serta pengembangan perekonomian masyarakat perdesaan.
Jumlah penduduk Jawa Barat, berdasarkan   data BPS Tahun  2011 tercatat sebanyak 44.286.519 Jiwa yang merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) mencapai rata-rata 1,9%, dengan perincian laju pertumbuhan alami sebesar 0.8% dan laju pertumbuhan migrasi sebesar 1,1%.
Tingginya laju pertumbuhan migrasi ke Jawa Barat terutama terjadi di Metropolitan BODEBEK berkisar 3,0% hingga 4,4% dan Metropolitan Bandung Raya berkisar 2,5%. Dari jumlah penduduk tersebut, proporsi penduduk perkotaan mencapai angka 65,69% sedangkan penduduk pedesaan hanya 34,31%. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik sebaran penduduk lebih didominasi di wilayah perkotaan.
Selanjutnya, perkembangan perekonomian dapat ditunjukan dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Tahun 2011 sebesar 6,48%, di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional, dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp. 343,11 Triliun. Struktur perekonomian Tahun 2011 didominasi oleh sektor indutri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pertanian. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor tersebut masih menjadi pendorong roda perekonomian. Hal ini seiring dengan meningkatnya investasi yang tumbuh mencapai 14,43% pada Tahun 2011.
Demikian beberapa keberhasilan yang telah diraih Jawa Barat selama ini, yang disampaikan Gubernur, saat upacara Peringatan Hari Jadi RI ke-67 di Lapangan Gasibu. (Roni/Khan)

Sabtu, 25 Agustus 2012

Reuni Akbar KM3 melanjutkan estafeta dakwah


MAJALENGKA - Lebaran merupakan sarana bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, sanak family dan tetangga. program mudik pun menjadi andalan utama bagi masyarakat yang berada di daerah perkotaan,. 

Memamanfaatkan momentum lebaran tersebut Keluarga mahasiswa Muslim Majalengka (KM3), Kamis (23/8) mengadakan silaturahim akbar Alumni, Pengurus, dan anggota KM3 bertempat di Aula Masjid Abdul Latif Jln. KH. Abdul Halim Nomor 61 Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan/kabupaten Majalengka. 

Acara yang dimulai Pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri Ust. Andi Suhandi S.Si, selaku Ketua Bidang Generasi Muda dan Profesi (GMPro) Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Majalengka dan Ustadzah Nurlaela S.Pd,. dan 28 mahasiswa/i dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), UIN Bandung, UNSOED Purwokerto, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta,. 

Maman Komarudin selaku Ketua KM3 Periode 2010-2012 dalam sambutannya mengajak mahasiswa yang tergabung di KM3 untuk turut aktif dalam kegiatan di masyarakat di daerah masing-masing "Selaku kader tarbiyah kita harus senantiasa aktif menyebarkan dakwah di Masyarakat, dan saya secara pribadi mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1433 H, Taqobbalallohu minna waminkum shiyaman washiyamakum, mohon maaf lahir bathin".

Andi Suhandi yang berkesempatan hadir sebagai muwajih mengajak Mahasiswa untuk senantiasa memberikan kontribusinya pada Majalengka selama berada dikampung halaman, "Kontribusi kita kepada Majalengka harus senantiasa ada dalam bentuk apapun, apatah lagi Majalengka setiap tahun selalu mengalami perubahan, maka meskipun keberadaan kita jauh  dari Majalengka tapi informasi tentang Majalengka harus senantiasa Update, agar isu dakwah yang diusulkan juga relevan dengan kondisi Majalengka saat ini". ujar ketua Pemuda PUI yang sudah menjabat 2 periode tersebut..

Terasa meriah karena peserta diajak berdiskusi dua arah dengan tema "Mau Dibawa Kemana KM3?" yang bertujuan menjadikan KM3 lebih baik dan profesional kedepan. Mahasiswa juga diajak merenungi lewat film kaleodoskop karya Ita Nita Amaliya Mahasiswi IPB semester 8 tentang kontribusi yang sudah diberikan kepada Majalengka. 

Diakhir acara KM3 melakukan pemilihan Koordinator Pusat KM3 Periode 2012-2014. dengan ketua terpilih Dani El-Hamdani Mahasiswa Semester 7 UIN Bandung, Sekretaris Harfin Mahasiswa smemester 5 UNSOED Purwokerto, dan Bendahara Whina Ayu Lestari Mahasiswi Semester 3 IPB Bogor,. (Khan)

Jumat, 24 Agustus 2012

Gubernur Bagi-bagi Sate


Tasikmalaya (15/8) - Anda memang mesti membuktikannya sendiri.sosok Gubernur satu ini dikenal ringan, ramah dan murah senyum. Hal itu diakui banyak pihak mulai dari masyarakat awam yang baru mengenal, sampai lawan politiknya. 

Bertempat di Radar TV Tasikmalaya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diundang dan ikut dalam program Sahur Bareng Radar (SSR) yang ditayangkan oleh stasin TV lokal ini serentak di kawasan Priangan Timur (Tasikmalaya, Cirebon, Kuningan, Banjar, Ciamis, dan bahkan Cilacap). Selain seperti namanya, Sahur Bareng, acara ini juga diisi dengan diskusi bersama bintang tamu (dalam kesempatan ini Gubernur), juga dialog interaktif dengan pemirsa.

Sebuah kejutan ketika seorang tukang sate yang sempat berinteraktif dengan Gubernur, kemudian datang ke Studio dan membawa sepiring besar sate untuk Gubernur. Bingung menghabiska karena telah makan sahur, akhirnya Gubernur edarkan piring tersebut, berjalan ke setiap sudut studio bagikan sate. "Kalau makannya Gotong Royong pasti habis!", ungkapnya ceria. 

Terima Penghargaan dari Pesantren Terbesar Kota Tasik

Masih di momen yang sama, kejutan lain datang dari Ustadz Diding Nurul Falah. Pada kesempatan tersebut, ia yang hadir mewakili Pimpinan Ponpes terbesar di Tasikmalaya, Riyadlul 'Ulum Wadda'wah bermaksud ingin menyatakan rasa terima kasih langsung pada Gubernur. 

Ternyata, program pengadaan 18000 RKB yang Heryawan telah dan akan realisasikan pada rentang 2011-2013 menyedot perhatian banyak pihak. Termasuk pihak pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah. Maka ia, didampingi  kepala  SMA Terpadu Riyadlul Ulum Tasikmalaya, Drs. Mahmud Farid, M.Pd memberikan piagam penghargaan kepada Gubernur, sebagai "Bapak Pendidikan Jawa Barat".

Gelaran tersebut tak mereka anggap berlebihan melihat besarnya dampak dari kebijakan Gubernur atas pembangunan kelas besar-besaran. Hal tersebut, seperti yang telah banyak diberitakan, adalah salah satu faktor penyebab naik drstisnya IndeksPendidikan di Jawa Barat. (Roni/KHAN)

Heryawan Usulkan lomba Tagoni Jawa Barat


Tasikmalaya (14/8) - Kesenian-kesenian tradisional sunda yang belakangan sedang terus berupaya naik dan eksis, kini mulai merasakan dampak positif atas 'kegigihannya' itu. Mulai dari angklung yang telah menjadi World Herritage, Karinding yang ramai di komunitas-komunitas, dan sekarang mulai ada perhatian pada seni Tagonian.

Seni musik tabuh rebana khas kawasan Tasikmalaya ini jadi marak di kawasan tersebut karena diangkat oleh sebuah stasiun TV lokal dalam format perlombaan. Mengusung Judul 'Lomba Tagoni Kreatif', stasiun TV tersebut berhasil menarik atensi masyarakat untuk berkreasi lebih inovatif dengan seni yang selama ini hanya terdengar samar di perayaan tertentu di pesantren-pesantren.

Malam Final acara ini dihadiri oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Istri. Di kesempatan itu, sebagai bentuk apresiasi ia memberikan bantuan set Rebana lengkap bagi para peserta yang masuk pada Babak Penyisihan. Dari 6 kelompok peserta yang masuk penyisihan, ternyata mayoritas adalah grup remaja dan anak-anak. Melihat ini, Heryawan berkomentar bahwa berarti orang sunda perlu berbangga, karena akan  ada generasi yang akan setia dengan kesenian ini.


Hal yang lebih mengejutkan terjadi saat pengumuman final, karena pemenangnya adalah grup yang paling muda diantara semua peserta. Nurul Huda, grup Tagoni anak-anak dengan anggota dengan komposisi usia SD-SMP. Yang elbih menyenangkan para peserta dan penonton acara ini, pada sambutannya heryawan mengatakan, "Jika ternyata antusiasmenya seperti ini, ada baiknya, tahun depan, Tagoni ini kita angkat jadi perlombaan se-Jawa Barat." (Roni/KHAN)

Heryawan Mencoba Pijat ala Posko Mudik


Rancaekek - H-5 menjelang Idul Fitri, arus lalu lintas Jabar utara maupun selatan mulai ramai dipadati Pemudik. Sebagai bentuk layanan,terlepas dari inisiatornya, muncul banyak posko mudik dijalur-jalur strategis mudik. Salah satunya yang sempat disinggahi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dalam kunjungan kerjanya ke kawasan Tasik kemarin (14/8) malam. 

Posko tersebut dinamakan Posko Mudik Kang AHER. Di tempat terpisah, para penggagas Posko mengungkapkan bahwa penamaan ini tak ada instruksi.  Sebagaimana posko mudik biasanya, tenda putih-biru ini melayani pemudik yang melintasi jalur selatan dan utara menuju Jateng, Jatim, Bali, dan lain-lain. Ada penyediaan ta'jil bagi yang melewati maghrib di perjalanan, ada pula layanan kesehatan seperti pijat, bekam, dan pengobatan medis umumnya.


Kang AHER, yang singgah ke Posko di kawasan Nagreg sempat rehat dan menikmati Pijatan. Ia berharap, adanya posko semacam ini dapat menekan jumlah kecelakaan-kecelakaan yang tak perlu akibat kelelahan dan kantuk, terutama untuk para pengendara motor. (RONI/KHAN)

Heryawan: Era ini Untuk Berkarya, Bukan banyak Berdebat


Bandung - Menyambut hari kemerdekaan, ada 'ritual' rutin yang biasa diselenggarakan oleh Pemprov seetelah Pengibaran Sang Saka Merah Putih. Diantaranya adalah bersilaturahim dengan para Veteran. Namun momen tersebut kali ini terpaksa ditarik pada 14 Agustus. Untuk alasannya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berujar, "Karena 4 tahun berturut-turut tanggal 17 Agustus selalu datang tepat pada Ramadhan, maka terpaksa, silaturahim bersama Bapak Ibu Sesepuh dan Veteran ditarik menjadi hari ini (14/8) sekaligus untuk berbuka bersama."

Pada kesempatan tersebut hadir pula mantan Gubernur Jawa Barat periode 1993-2003 Bapak R Nuryana. Merasa sebagai generasi muda yang kini banyak mendapat kemudahan dan kenikmatan berdiri di Jabar, Heryawan mewakili suara Rakyat Jabar mengungkapkan rasa terima kasih kepada para Veteran dan Sesepuh Bandung. "Hari ini kami merasakan banyak karunia di Jawa Barat, dan semua tak kan ada kecuali karena Perjuangan Bapak Ibu sekalian.", ungkapnya di silaturahim yang berlangsung di Aula Barat dan Timur Gedung Sate tersebut.

Ada hal menarik yang diungkapkan Heryawan pada momen tersebut, yang lantas mendapat apresiasi dari para hadirin. Sekaligus menyinggung banyaknya fenomenaChauvinis dan sensitifitas SARA yang banyak berujung pada perdebatan, Heryawan menjawab, "Seluruh pilar bangsa, Pancasila, UUD 45, GBHN dan kebhinekaan itu sesuatu yang sudah final, bukan hal yang kemudian mesti lagi kita perdebatkan sekarang. Pekerjaan kita saat ini yang paling utama adalah merealisasikan esensi dari kandungan pilar tersebut untuk Kesejahteraan yang nyata." (Roni)

Gubernur Santuni 1000 Yatim


Bandung - Wisata Ramadhan, program yang menjadi media silaturahim Pemprov pada warga Jabar telah usai. Setelah tur mulai dari Kuningan, Garut, Purwakarta dan ahirnya kemarin (14/8) menjadi penutup rangkaian program ini di PUSDAI, Bandung. Kiranya upaya ini patut kita apresiasi. Sebab, pemprov membuka keran lebar bagi masyarakat untuk bersitatap dengan pejabat yang bertanggung jawab atas keberlangsungan Jawa Barat. Selain itu, acara inipun berperan dalam mendongkrak kembali budaya-budaya tradisional seperti Silat, angklung, lagu-lagu sunda yang sebagian ditampilkan utuh sebagaimana aslinya atau yang di-remake seperti lagu-lagu sunda yang di aransemen oleh Ebieth Beat A.


Menarik minat masyarakat, panitia menghadirkan bintang tamu seperti Vagetoz, El Moka, Ebieth Beat A juga grup Nasyid Shoutul Harakah. Sebab itu, wajar jika perpaduan bintang tamu dari berbagai aliran tersebut mampu memancing atensi publik di setiap gelarannya.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan selalu berkesempatan hadir dan berinteraksi dengan masyarakat dalam perhelatan ini. Sehingga, ada keterbukaan yang terjadi baik dari Pemerintah pada masyarakat mengenai kinerjanya maupun masyarakat pada pemimpin mengenai keluhan dan rasa syukur mereka. 


"Masyarakat Jabar kedepan, melalui fokus pendidikan, kesehatan dan infastruktur yang kini alhamdulillah sudah sangat terasa oleh masyarakat, kelak harus menjadi figur-figur yang Sehat,Terdidik, Mandiri dan Taat kepada Tuhan." begitu pesan Heryawan selalu di setiap kesempatan. Pada momen kemarin, ia juga menyerahkan santunan pada sebanyak 1000 Yatim dari berbagai yayasan dan rumah yatim di Bandung dan Sekitarnya. (Roni/KHAN)

Rabu, 15 Agustus 2012

Menuju Rampungnya Jatigede


JAKARTA - Hampir 50 tahun, dan pembangunan itu belum nyata hasilnya. Tahun 1963, ide itu muncul untuk mengatasi perkiraan akan terjadinya krisis air di Provinsi terbesar dan padat di Indonesia, Jawa Barat. Ya, Waduk Jatigede adalah proyek besar yang hingga kini tak kunjung selesai dan berbuntut banyak persoalan.

Lokasi proyek pembangunan Waduk Jatigede merupakan bagian wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung mencakup daerah aliran sungai Kab.Garut, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Kuningan serta Brebes Jawa Tengah. Rencana letak Dam Proyek Pembangunan Waduk Jatigede terletak di Kampung Jatigede Kulon Desa Cijeungjing Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Adapun lahan yang dibutuhkan seluas 4.891,13 ha yang meliputi 5 (lima) kecamatan atau 26 (dua puluh enam) desa. 

Tahun 1986, ide itu kemudian dirinci dalam rencana yang matang. Pada tahun tersebut,blue print dibuat, dan setiap stake holder terkait sudah mendapat porsi kerjanya. Tak lupa, ganti rugi hak penduduk telah juga dijamin dalam Permendagri No. 15 Tahun 1975 tentang Pembebasan Lahan, Bangunan dan Tanaman yang dilaksanakan pada rentang 1982-1986.

Persoalan yang timbul

Setelahnya, beberapa peraturan serupa dibuat untuk memberi ganti rugi atas hak warga. Diantaranya melalui Keppres No. 55 tahun 1993 dan Perpres No. 36 tahun 2005 yang juga masih berperan dalam pembebasan lahan, bangunan dan tanaman. Namun pembangunan yang terlalu memakan jangka waktu lama, akhirnya malah berujung persoalan. Dinatara permasalahan multidimensi (Sosial, Budaya dan lingkungan) yang timbul adalah:

1. Pembebasan Tanah yang tak kunjung selesai. Ini terkait dengan adanya indikasi penerima ganti rugi yang terlewat, salah klasifikasi, juga kesalahan verifikasi.
2. entah apa motif masyarakat, timbulnya bangunan-bangunan baru pasca selesainya pembebasan kemudian mendatangkan persoalan baru
3. Pengukuran/pemetaan bidang kawasan/tanah yang tidak valid
4. Belum adanya proses pengukuhan lahan pengganti kawasan hutan
5. Problema pemindaha penduduk, serta
6. Penanganan atas keberadaan bangunan yang didirikan diatas tanah negara.

Menyikapi hal ini, Selasa (14/8) pagi digelar rakor Pembangunan Waduk Jatigede. Yang melibatkan sejumlah Kementrian juga Pemerintah Daerah. Pertemuan diawali dengan MoU antara Mendikbud, Menpera, Men PU, MenHut, Menakertrans, Gubernur Jabar, Bupati Cirebon, Bupati Majalengka, Bupati Sumedang serta Indramayu. Pertemuan ini dipimpin oleh Menko Perekonomian RI Ir. M Hatta Rajasa di ruang rapat Graha Sawala, Kementerian Keuangan RI.

Para peserta rapat satu suara untuk segera merampungkan proyek ini. Sebab ketika masih juga mundur, persoalan yang makin banyak akan turut mengekor. 

Nasib Sumedang

Perlu diketahui, meski pembangunan ini dilakukan di wilayah Sumedang, namun tak ada aliran irigasi khusus yang akan mengairi lahan-lahan Sumedang. Mayoritas aliran akan memasok debit air bagi Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka. Tanggap atas ketimpangan ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengemukakan pendapatnya.

"Meneruskan apa yang saya dapat dari seluruh Gapoktan wilayah Sumedang, kami berharap, hendaknya ada keberpihakan pada lahan Sumedang. Solusi nyata dari kami adalah dengan mohon untuk dibangun bendung Sungai Cipeles yang akan dialirkan bagi irigasi di Sumedang." Begitu tutur Heryawan yang langsung mendapat respon positif dari Menko Perekonomian.

Para petani Sumedang dengan ini diharapkan jangan terlalu khawatir dan kecewa. Sebab dana 100 M yang diajukan Heryawan bagi Bendung Sungai Cipeles telah disetujui Menko yang langsung disampaikan olehnya pada Men PU.

Kesimpulan Pertemuan

Setelah mendengar kompleksitas permasalahan, saran, dan solusi dari berbagai pihak terkait, rapat koordinasi ini berbuah poin-poin kesimpulan sebagai berikut:

1. Proyek ini harus selesai sesuai Jadwal
2. Persoalan sosial yang mengekori proyek agar diselesaikan
3. 'Nyawa' dari perkembangan proyek, yaitu verifikasi bangunan yang masih bercokol di kawasan calon genangan harus secepatnya selesai
4. Demi kelancaran penyelesaian persoalan tersebut, mesti ada Payung Hukum yang kuat
5. Pembagunan bendung Cipeles di Sumedang mesti mendapat perhatian
6. Perlu dibentuk tim Supervisi yang akan mengawasi langsung kinerja SAMSAT Daerah, dan
7. Pemda agar segera mengisolasi kawasan Calon Genangan

Semoga pembangunan waduk tebesar kedua setelah Jatiluhur ini benar-benar segera rampung. Sebab debit air yang dihasilkan dari keberadaan bendungan akan sangat berarti bagi perkembangan perekonomian Jawa Barat khususnya. (RONI /KHAN)

Minggu, 12 Agustus 2012

215 Guru PUI, Terima Bingkisan Lebaran


MAJALENGKA - Sebanyak 215 guru dari Persatuan Umat Islam (PUI) se-Kabupaten Majalengka, Sabtu pagi memadati gedung Bapermin Majalengka untuk mengikuti silaturahim Guru PUI se-Majalengka dengan Pimpinan Pusat dan Pimpinan Daerah PUI Kab. Majalengka. dalam kesempatan tersebut para guru tersebut mendapatkan paket bingkisan lebaran untuk para guru honorer PUI se-Kabupaten Majalengka.

Acara yang dimulai pukul 10. WIB tersebut dihadiri KH. Nurhasan Zaidi, S.Sos.I selaku Pimpinan Pusat PUI, DR. H. Karna Sobahi, M.M.Pd selaku Pimpinan Daerah PUI, KH. Zaenal Abidin yang merupakan sesepuh PUI serta 215 guru baik dari tingkatan RA, MD, MI, MTs. MA, SMK-PUI se-Kabupaten Majalengka.

Dalam sambutannya, Ketua PD PUI Kab. Majalengka mengatakan, PD PUI ingin memanfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan silaturahim dengan para guru honorer se-Majalengka, dijelaskannya para guru selama ini banyak memberikan kontribusi yang luar biasa, mereka senantiasa ikhlas dalam perbaikan pendidikan  di Majalengka dan bahkan  lebih banyak energi yang dikeluarkan daripada gaji yang tak seberapa

“Dan tidak ada ucapan yang pantas kami sampaikan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, adapun bingkisan ini adalah sebagian kecil rasa terimakasih kami untuk para guru honorer,.  Mudah-mudahan silaturahim ini membawa nilai-nilai kenerja yang baik pada peserta didik,”paparnya. Disamping itu PUI adalah ormas yang kaya dan itu tidak hanya dihitung dari dana yang tersedia tapi dari sekolah-sekolah dan SDM yang melimpah, maka kita harus menata ulang kekayaaan PUI tersebut,” tandasnya.

Sementara itu dihadapan para guru, KH. Nurhasan Zaidi mengatakan, bahwa pengalaman PUI sudah bertambah, tidak hanya sebatas mengurus ormas tapi juga sudah mampu belajar mengurus negara dalam lingkup kabupaten, untuk itu menurutnya sudah saatnya sekarang fokus walaupun sekarang memang baru pendidikan tapi kedepan islahus tsamaniyah itu harus dilakukan.

“Sehingga orang tidak hanya berburu jadi PNS, karena KH Abdul Halim sudah mengajarkan kepada kita untuk menjadi santri lucu artinya menjadi santri yang kreatif. Pada zamannya beliau sudah bisa membuat sabun colek dan sabun serbuk seperti rinso., jadi masih banyak yang  bisa kita kerjakan selain hanya menjadi Guru PNS,”pungkasnya. (Cha)

Sabtu, 11 Agustus 2012

Silaturahim bersama Kades se-Kabupaten Garut

BANDUNG (8/8) - "Hidup Kang AHER!!", Demikian riuh terdengar pada penutupan acara Silaturahim di Gedung Pakuan, Jl Otto Iskandardinata No.1 Bandung. Di rumah Dinas Gubernur Jawa Barat tersebut, hadir kurang lebih 300 kepala Desa se-Kabupaten Garut yang juga didampingi oleh Bupati Garut AcengHM Fikri.

Keriuhan tersebut tidak lain karena menyahut sekian penjelasan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengenai perkembangan keberpihakan pembangunan Pedesaan. Heryawan menuturkan bahwa setelah Fokus pada Pendidikan Dasar dinilai relatif berhasil, begitupun dengan bidang Kesehatan dan Infrastruktur.

Khusus berkenaan dengan perkembangan infrastruktur, Bupati Aceng HM Fikri dalam sambutannya menyatakan rasa salut pada Heryawan atas perkembangan yang cukup terasa atas perbaikan-perbaikan Jalan di Kabupaten Garut. Seperti diketahui, jalur kawasan Selatan (Sukabumi, Cianjur, Garut, dan sekitarnya) dikenal dalam kondisi memprihatinkan. Namun kini, masyarakat dapat menilai bahwa Jalur Selatan ada dalam kondisi Prima. "Bukan saya menampik kinerja Gubernur-gubernur sebelumnya, bukan juga karena saya ada di Hadapan Pak Ahmad Heryawan sekarang, tapi pujian ini betul karena memang dampak pembangunan yang difokuskan oleh beliau (Heryawan-red)memang sangat terasa", begitu ucap Bupati Aceng HM Fikri. Ia menambahkan, "maka memang pantas jika Gubernur memang dianugerahi sebagai Tokoh Perubahan."

Para Kades juga mengapresiasi upaya Heryawan, dalam keberpihakannya pada Pembangunan Pedesaan yang Ia tempuh melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Menyuarakan dengan lantang Pengereman arus urbanisasi melalui Pembangunan Pedesaan
2. Gubernur dengan intens selalu memantau Perkembangan UU Pedesaan melalui kontak langsung dengan Komisi II DPR RI yang membidani penggodokan UU tersebut
3. Menuntut penyegeraan disahkannya UU Pedesaan dengan adanya penganggaran Dana Pembangunan Pedesaan dalam APBN
4. Dikaskannya Dana Pembangunan Pedesaan Rp. 100 juta yang akan digulirkan mulai 2013
5. Adanya dana Kinerja Aparat Pedesaan senila Rp. 15 juta

Selain itu, gagasan Heryawan mengenai Program Desa Peradaban yang telah berjalan 2 tahun terakhir memiliki tendensi akan menjadi Program Nasional. Sehingga tak hanya 100 desa (pada 2011) dan 150 desa (pada 2012),yang kan menikmati Pembangunan Optimal Desa, melainkan seluruh pedesaan di Indonesia. (RONI/KHAN)

Selasa, 07 Agustus 2012

Gubernur Prihatinkan Jemaah Mesjid Raya


Bandung (5/8) - Masuk pada 17 Ramadhan 1433 H, sebagaimana telah tertanggal, momen ini biasanya diperingati sebagai malam Nuzulul Qur'an, malam turunnya Al Qur'anGubernur Ahmad Heryawan dan jajaran Pemprov Jawa Barat memperingati momen ini dengan melaksanakan Tarawih Keliling di Mesjid Raya Bandung. 

Hadir pada peringatan ini juga sekaligus sebagai penceramah adalah Prof. DR. KH. Miftah Faridl, ketua MUI Bandung. dalam arahan/sambutannya pada segenap jamaah yang hadir, Gubernur mengingat dan mengajak jamaah untuk kian merapat pada Mesjid. Maknanya, meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah dan aktivitas sosial di Mesjid. Sebab Mesjid, sebagaimana Heryawan tukil sejarah Nabi, adalah pusat pembangunan kemanusiaan pertama yang Rasulullah saw bangun sebelum didirikannya Pasar.

Pernyataan itu berangkat dari realitas yang terlihat langsung di seputar mesjid raya, bahwa riuh aktivitas masyarakat lebih ramaidi luar ketimbang aktivitas ibadah di dalam mesjid. Untuk itu pula, Heryawan memberi pernyataan solutif agar ada perapian Manajemen Pengelolaan Jemaah MEsjid, sebab mesjid ini harus menjadi prototipe bagi pengelolaan Mesjid di Jabar sebagaimana Mesjid haramain (Masjidil Haram dan Nabawi) sebagai representas bagi Masjid di dunia. (RONI/KHAN)

Minggu, 05 Agustus 2012

Ahmad Heryawan Berikan Bantuan Operasional kepada 5937 RT RW sekota Depok


DEPOK - Guna meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat, hari ini (4/8) Gubernur Jabar melalui Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail memberikan bantuan operasional kepada seluruh RT/RW sekota Depok. Total dana yang digelontorkan adalah Rp. 14.230.649.500 untuk 5937 RT/RW periode 2012.

Dana bantuan ini akan diberikan secara rutin untuk operasional tahunan para aparat terdepan pemerintahan itu. Heryawan mengakui, "meski masih kecil dan tentu bisa jadi tidak mencukupi untuk menyokong seluruh aktivitas RT/RW, setidaknya ini menjadi bentuk nyata perhatian Pemerintah kepada para RT/RW."

Dalam acara yang berlangsung di balai kota Depok ini juga berlangsung dialog yang langsung dilayani oleh Gubernur Jawa Barat dan Walikota Depok. Secara umum, meski banyak permintaan serta keluhan yang dilayangkan, mayoritas RT/RW yang menyampaikan aspirasi berterima kasih atas adanya Bantuan Operasional ini. Mereka berharap kedepan jumlah dan intesnsitas pemberian bisa lebih ditingkatkan. (Roni/KHAN)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kang AHER Berbagi Takjil di Cikajang


Garut (3/8) - Setelah sebelumnya digelar di Kuningan, kali ini program Wisata Ramadhan, sebagai bentuk silaturahim Gubernur dan Pemprov pada rakyat Jabar kembali digelar di Alun-alun Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Terjebak macet sekitar pukul 17.00, Heryawan berjalan kaki menuju lokasi.

Warga antusias menyambut kehadiran Gubernur. Keramaian makin bertambah kala Takjil yang disediakan panitia dibagikan langsung oleh Gubernur Heryawan. Selepas memberi Tausyiah dalam kesempatan tersebut, kegiatan bersambung dengan berbuka bersama, bersambung dengan Tarawih di Mesjid Agung Cikajang.

Pada kesempatan itu, selain memberi ceramah tarawih Gubernur juga menyempatkan diri untuk berdialog bersama tokoh masyarakat setempat.   (Roni/Khan)

Heryawan Sampaikan Santunan pada Dhuafa

Bandung (3/8) - Stelah beberapa kali membuka beberapa event Ramadhan, kali ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membuka Ramadhan Fair yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar di plasa IBCC, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung. 

Di kesempatan itu Heryawan berkesempatan memberikan sejumlah santunan kepada sekitar seratus kaum dhuafa. Selain itu, Heryawan juga meninjau setiap stand peserta bazar, mulai dari stand pakaian, makanan, hingga barang-barang kerajinan. Menurutnya, kegiatan Bazar Ramadhan bermanfaat untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat guna mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga yang lebih murah.

Selain stand pameran, di lokasi juga terdapat mobil kas layanan keliling yang disiapkan oleh Kantor Bank Indonesia (KBI). Unit ini berfungsi untuk mempermudah akses masyarakat dalam penukaran nilai mata uang. Sehingga, tidak perlu harus ke bank untuk menukar uang. 

Dalam kesempatan tersebut, gubernur menukarkan uang sebesar Rp 1 juta, kedalam uang kecil masing-masing Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000. "Dengan layanan ini masyarakat tidak harus datang ke bank-bank, dan tidak harus antri panjang untuk mendapatkan uang kecil," ujarnya.  (RONI/KHAN)

Jumat, 03 Agustus 2012

Kang Aher Tarawih di Ujung Timur Jabar

BanjarSetelah melakukan rangkaian kunjungan kerja di Kota Banjar, pada puasa hari ke 14 (2/8) Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan jajaran Pemprov melakukan Tarawih di Masjid Baitul Muttaqin, desa Waringinsari Kec Langensari, Banjar. Desa yang hanya sekitar 100 meter bersisian dengan Provinsi Jawa Tengah. Warga tentu turut antusias, mengingat warga perbatasan yang biasanya mengaku jarang mendapat perhatian. 

Heryawan pun memberikan Kultum tarawih dan berbincang dengan beberapa tokoh masyarakat setempat. Heryawan mengaku puas dengan kondisi fisik jalan di perbatasan. Sebab dulu ketika Komisi V DPR RI mengaku kecewa karena buruknya kondisi jalan Jabar yang kalah dengan kawasan perbatasan di Jateng, kini kondisinya justru sebaliknya.

Kang Aher Luncurkan Desa Peradaban Kota Banjar



Banjar - Meski telah banyak mendapat pujian dan sambutan positif dari pemerintah pusat desa peradaban Jabar kemungkinan akan dihentikan. Ide Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ini bahkan tengah diproses untuk dapat menjadi Program Nasional. Namun keterbatasn anggaran hanya memungkinkan beberapa ratus desa saja yang dapat mencapai kemandirian lewat program ini dari ribuan desa di Jabar. Tercatat, 100 desa pada 2011 dan 150 desa pada 2012 yang mendapat bantuan hibah 1M untuk program desa Peradaban. 

"Tentu cita-cita program ini untuk merata ke 5875 Desa dan Kelurahan seJabar akan membutuhkan waktu lama kecuali jika ini benar-benar menjadi program nasional. Oleh sebab itu, kemungkinan pada 2013, bantuan hibah 1M pada desa-desa yang terpilih akan dihentikan dan diubah menjadi bantuan hibah Rp 100 juta pada seluruh desa per tahunnya." Demikian diugkapkan Heryawan pada acara Peluncuran Desa Mekarharja, Kec Purwaharja Kota Banjar sebagai salah satu desa Peradaban. (Roni/khan)

Kang Aher Pantau Kesiapan Mudik


Lingkar Nagrer & Viaduct Gentong (2/8) - Menjelang arus mudik 2012, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam wawancaranya bersama sebuah stasiun televisi menyatakan bahwa Jabar, siap untuk menampung arus massa yang akan melalui jalur utara maupun selatan. Berkaitan dengan kemacetan yang biasa terjadi di kawasan Nagreg, "Itu telah teratasi dengan telah benar-benar siapnya Lingkar Nagreg sekarang ketimbang tahun lalu." Lalu imbuhnya mengenai kemacetan yang terjadi di jalur Gentong (Tasikmalaya) sebagai limpahan kelancaran di kawasan Nagreg (Garut) Heryawan mengungkapkan, "Kini tengah dibangun Jalur Viaduct Gentong, yang insyaAllah pada H-10 akan telah siap untuk digunakan para pemudik". Meski baru sebatas pemadatan, Viaduct Gentong kini telah siap memperlancar arus mudik. Viaduct Gentong sendiri diperkirakan akan 100% selesai pada Desember 2012.

Laman