Minggu, 12 Agustus 2012

215 Guru PUI, Terima Bingkisan Lebaran


MAJALENGKA - Sebanyak 215 guru dari Persatuan Umat Islam (PUI) se-Kabupaten Majalengka, Sabtu pagi memadati gedung Bapermin Majalengka untuk mengikuti silaturahim Guru PUI se-Majalengka dengan Pimpinan Pusat dan Pimpinan Daerah PUI Kab. Majalengka. dalam kesempatan tersebut para guru tersebut mendapatkan paket bingkisan lebaran untuk para guru honorer PUI se-Kabupaten Majalengka.

Acara yang dimulai pukul 10. WIB tersebut dihadiri KH. Nurhasan Zaidi, S.Sos.I selaku Pimpinan Pusat PUI, DR. H. Karna Sobahi, M.M.Pd selaku Pimpinan Daerah PUI, KH. Zaenal Abidin yang merupakan sesepuh PUI serta 215 guru baik dari tingkatan RA, MD, MI, MTs. MA, SMK-PUI se-Kabupaten Majalengka.

Dalam sambutannya, Ketua PD PUI Kab. Majalengka mengatakan, PD PUI ingin memanfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan silaturahim dengan para guru honorer se-Majalengka, dijelaskannya para guru selama ini banyak memberikan kontribusi yang luar biasa, mereka senantiasa ikhlas dalam perbaikan pendidikan  di Majalengka dan bahkan  lebih banyak energi yang dikeluarkan daripada gaji yang tak seberapa

“Dan tidak ada ucapan yang pantas kami sampaikan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, adapun bingkisan ini adalah sebagian kecil rasa terimakasih kami untuk para guru honorer,.  Mudah-mudahan silaturahim ini membawa nilai-nilai kenerja yang baik pada peserta didik,”paparnya. Disamping itu PUI adalah ormas yang kaya dan itu tidak hanya dihitung dari dana yang tersedia tapi dari sekolah-sekolah dan SDM yang melimpah, maka kita harus menata ulang kekayaaan PUI tersebut,” tandasnya.

Sementara itu dihadapan para guru, KH. Nurhasan Zaidi mengatakan, bahwa pengalaman PUI sudah bertambah, tidak hanya sebatas mengurus ormas tapi juga sudah mampu belajar mengurus negara dalam lingkup kabupaten, untuk itu menurutnya sudah saatnya sekarang fokus walaupun sekarang memang baru pendidikan tapi kedepan islahus tsamaniyah itu harus dilakukan.

“Sehingga orang tidak hanya berburu jadi PNS, karena KH Abdul Halim sudah mengajarkan kepada kita untuk menjadi santri lucu artinya menjadi santri yang kreatif. Pada zamannya beliau sudah bisa membuat sabun colek dan sabun serbuk seperti rinso., jadi masih banyak yang  bisa kita kerjakan selain hanya menjadi Guru PNS,”pungkasnya. (Cha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman