MAJALENGKA
- Sebanyak 215 guru dari Persatuan Umat
Islam (PUI) se-Kabupaten Majalengka, Sabtu pagi memadati gedung Bapermin
Majalengka untuk mengikuti silaturahim Guru PUI se-Majalengka dengan Pimpinan
Pusat dan Pimpinan Daerah PUI Kab. Majalengka. dalam kesempatan tersebut para
guru tersebut mendapatkan paket bingkisan lebaran untuk para guru honorer PUI
se-Kabupaten Majalengka.
Acara
yang dimulai pukul 10. WIB tersebut dihadiri KH. Nurhasan Zaidi, S.Sos.I selaku
Pimpinan Pusat PUI, DR. H. Karna Sobahi, M.M.Pd selaku Pimpinan Daerah PUI, KH.
Zaenal Abidin yang merupakan sesepuh PUI serta 215 guru baik dari tingkatan RA,
MD, MI, MTs. MA, SMK-PUI se-Kabupaten Majalengka.
Dalam
sambutannya, Ketua PD PUI Kab. Majalengka mengatakan, PD PUI ingin memanfaatkan
Ramadhan untuk meningkatkan silaturahim dengan para guru honorer se-Majalengka,
dijelaskannya para guru selama ini banyak memberikan kontribusi yang luar
biasa, mereka senantiasa ikhlas dalam perbaikan pendidikan di Majalengka
dan bahkan lebih banyak energi yang dikeluarkan daripada gaji yang
tak seberapa
“Dan
tidak ada ucapan yang pantas kami sampaikan selain ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya, adapun bingkisan ini adalah sebagian kecil rasa terimakasih
kami untuk para guru honorer,. Mudah-mudahan silaturahim ini membawa
nilai-nilai kenerja yang baik pada peserta didik,”paparnya. Disamping itu PUI
adalah ormas yang kaya dan itu tidak hanya dihitung dari dana yang tersedia
tapi dari sekolah-sekolah dan SDM yang melimpah, maka kita harus menata ulang
kekayaaan PUI tersebut,” tandasnya.
Sementara
itu dihadapan para guru, KH. Nurhasan Zaidi mengatakan, bahwa pengalaman PUI
sudah bertambah, tidak hanya sebatas mengurus ormas tapi juga sudah mampu
belajar mengurus negara dalam lingkup kabupaten, untuk itu menurutnya sudah
saatnya sekarang fokus walaupun sekarang memang baru pendidikan tapi kedepan
islahus tsamaniyah itu harus dilakukan.
“Sehingga
orang tidak hanya berburu jadi PNS, karena KH Abdul Halim sudah mengajarkan
kepada kita untuk menjadi santri lucu artinya menjadi santri yang kreatif. Pada
zamannya beliau sudah bisa membuat sabun colek dan sabun serbuk seperti rinso.,
jadi masih banyak yang bisa kita kerjakan selain hanya menjadi Guru
PNS,”pungkasnya. (Cha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar