Jumat, 07 September 2012

Gubernur Berbuka di Markas Anjal

BERBUKA. Gubernur Berbuka bareng Anjal di Kota Bandung

BANDUNG - Arus urbanisasi tak ayal berimplikasi pada sejumlah kerawanan sosial. Anak Jalanan (Anjal) bisa dikategorikan sebagai satu buah dari kelemahan pemerintah dalam menekan urbanisasi.  Menurut Komnas HAM, keberadaan Anak Jalanan merupakan bukti tidak terpenuhinya hak anak, baik oleh orang tuanya masing-masing maupun oleh Pemerintah. Keberadaan Anak Jalanan menunjukkan bahwa Undang-undang Perlindungan Anak belum sepenuhnya difahami dan dilaksanakan oleh semua pihak (terutama Pemerintah) demi peningkatan kesejahteraan anak. Respon masyarakat pun beragam. Pemerintah kota Bandung, bahkan dengan tegas memasukkan mereka (Anjal) sebagai bagian dari hal yang mengganggu Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) kota. Namun masih ada juga tindak positif lain, diantaranya dengan hadirnya Rumah Singgah, sebagai upaya edukatif dan persuasif untuk menarik mereka dari Jalanan.

Sanggar Waringin, adalah salah satu rumah singgah yang berada di Kota Bandung. Tepatnya di jalan Statsion Timur, persis bersebelahan dengan Stasiun Bandung. Sanggar Waringin, yang baru berjalan setahun ini dirodai oleh berbagai elemen hingga bisa berjalan sampai sekarang. Diantaranya tokoh masyarakat setempat, para pakar dan mahasiswa perguruan tinggi (UNPAD, ITB, Unpas), dan elemen lainnya.

Ada sekitar 80 orang anak yang singgah disini dan hampir semua bersekolah. Hal ini disyukuri Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan yang sore itu (6/9) ikut singgah ke Sanggar Waringin untuk meninjau dan berbuka puasa. "Alhamdulillah, cuma beberapa yang tak bersekolah karena memang masih kecil (belum sampai usia sekolah). Kemudahan Ini berkat gratisnya pendidikan SD SMP di Jabar sejak 2008", ujar Heryawan. Ia yang sore itu hadir bersama istri, Netty Heryawan juga berdiskusi dengan para pengelola dan pemerhati keberadaan Anak Jalanan.

Simpul dari diskusi itu, perlu adanya sebuah forum bersama untuk menguatkan daya dukung sistemik bagi para Anjal. Selama ini banyak yang memperhatikan dan berbuat banyak, namun terhambat uluran birokrasi. Disisi lain, pemerintah punya perangkat, namun tak punya corong yang jelas. Lewat forum yang disusulkan Heryawan tersebut, diharapkan para pemerhati Anjal bisa secara bersama mendiskusikan kebutuhan mereka dan menyampaikannya pada pemerintah, agar upaya yang lebih konkrit dapat dirasakan bagi penuntasan problema anak jalanan.

Diskusi dan kunjungan itu diakhiri dengan berbuka bersama di Saung loteng Sanggar Waringin, tempat para Anjal disini biasa berlatih dan belajar. (Roni/Khan)

1 komentar:

Laman