Meninjau Tangkuban Perahu |
BANDUNG -- Berdasarkan pengamatan dari
Januari hingga 22 Agustus 2012, status Tangkuban Perahu ditingkatkan menjadi
Waspada. Namun Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan supaya masyarakat
jangan terlalu panik. Hal itu diungkapkan seusai audiensi pihak Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)s iang ini (3/9) di Gedung Negara Pakuan.
Ketua PVMBG, Surono menjelaskan
bahwa saat ini yang jelas nyata untuk dihindari dari aktivitas kawah Tangkuban
Perahu adalah peningkatan konsentrasi gas SO2 (sulfur). "Pengamatan pagi
tadi menunjukkan kisaran 3,5 ppm, sudah diatas SNI sebesar 2 ppm,"
terangnya. Sebab itu, ia meminta kepada gubernur untuk segera melakukan
tindakan preventif demi keselamatan masyarakat. Menanggapi saran dan masukan
dari PVMBG, Heryawan menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD)
untuk menetralkan kawasan Tangkuban Perahu sejauh 1,5 km dari kawah yang kini
aktif, yaitu kawah Ratu, kawah terbesar Tangkuban Perahu.
Ditanya mengenai kemungkinan terburuk
dari aktivitas kawasan, Surono menegaskan tak akan sampai terjadi letusan.
"Hanya peningkatan konsentrasi dan penyebarluasan gas-gas berbahaya oleh
udara," tuturnya. Karena sifat dari aktivitas kawah yang fluktuatif,
sesuai keterangan Heryawan, ia akan menginstruksikan kawasan Tangkuban Perahu
untuk di-Buka-tutup sesuai dengan perkembangan pengamatan oleh PVMBG, yang akan
kemudian diteruskan teknisnya pada BPBD dan Pol PP. (Roni/Khan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar